Laman

Kamis, 04 Oktober 2012

LEBARAN TANPA KETUPAT



Tema : Ekonomi

Karya : Reza A
Romadonpun telah berlalu, aku sekeluarga telah menjalankan ibadah puasa 1 bulan penuh. Walaupun banyak ahli yang menyatakan bahwa sebagian orang berpuasa tidak penuh 1 bulan. Ketika hari raya idul fitri akan tiba, di kampung kami, kebiasaan zakat fitrahpun dilaksanakan pada hari itu juga. sedangkan daerah lain banyak yang melakukan zakat fitrah setelah puasa 25 hari. Kebiasaan ini lah yang masih terus turun temurun, entah sudah berlangsung secara turun temurun atau generasi. Pada akhir ramadhan kebiasaan memukul bedug selang 1 hari sampai pada hari idul fitri. Sebelum hari raya tiba, banyak orang-orang yang membuat makanan khas lebaran seperti ketupat, opor ayam dan lain-lain. Ada juga yang membuat kue dan makanan lainnya. Sekarang makanan khas sudah mulai berkurang apa lagi mereka yang sudah bekerja di kota-kota besar. Mereka tidak sempat untuk membuat makanan khas, sehingga pulang mudik hanya membawa makanan yang tersedia ditoko-toko.
Lingkungan rumah dikampungku kebanyakan direhab kembali, terutama warna cat rumah, baik dinding ataupun atap rumah. Hal ini untuk memeriahkan menyambut datangnya hari raya idul fitri yang sangat dinantikan oleh seluruh umat islam. Kegiatan menghias rumah dikmapungku, dilakukan bersama-sama. Dan jalan-jalan pun dibersihkan dari rerumputan yand ada di pinggirnya. Sehingga jalan dikapungku terlihat bersih. Pemerintah telah melarang masyarakat untuk membunyikan mercon dan kembang api. Akan tetapi di lingkunganku masih banyak yang menyalakannya. Akibatnya yang paling berbahaya adalah ledakan mercon yang mengenai tangan seseorang yang menyalakannya. Dan juga dapat. mengganggu orang yang sedang sakit.
Sebentar lagi hari raya akan tiba, tapi keluargaku tidak sempat membuat ketupat. Karena terlalu cape. Akhirnya kami putuskan hanya membuat opor ayam tanpa kupat. Malam takbiran pun tiba. Seluruh warga dikampungku merasa senang. Di masjid, sudah ada yang takbiran. Pagi harinya, hari rayapun tiba. Tapi kami tidak membuat ketupat untuk dimakan. Meskipun begitu, tapi kami merasa senang. Kami bergegas pergi ke masjid untuk melaksanakan solat idul fitri, kami berkeliling kampung untuk meminta maaf atas segala dosa yang telah diperbuat.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar